Jumat, 14 Oktober 2016

BASIS DATA LINGKUNGAN TERDISTRIBUSI

Struktur fisik data perusahaan merupakan pertimbangan penting dalam merencanakan sistem perdistribusi. Untuk mengatasi hak ini, perencanaan memiliki 2 pilihan dasar yaitu basis data bisa dipusatkan atau didistribusikan. Basis data terdistribusi terdiri atas 2 kategori: basis data terpartisi dan basis data tereplikasi. Bagiab ini membahas isu,fitur, dan pertukaran yang perlu di evaluasi dalam memutuskan disposisi basis data.

Pendekatan pertama melibatkan penempatan dapat pada lokasi pusat. Unit-unit TI di lokasi yang terpisah mengirim permintaan data ke lokasi pusat, yang memproses permintaan dan mengirim data kembali ke unit TI yang memintanya. Lokasi pusat melaksanakan fungsi sebagai manajer file yang melayani kebutuhan data dari unit-unit TI. Tujuan dasar dari pendekatan basis data adalah untuk memelihara kekinian data.

Kekinian Data dalam Lingkungan DDP
Selama pemrosesan data, saldo akun melewati keadaan inkonsistensi sementara dimana nilai-nilainya dinyatakan dengan tidak tepat. Hal ini terjadi ketika transaksi dilaksanakan. Untuk mengikustrasikannya, pertimbangakb logika komputer untuk mencatat penjualan kredit sebesar $2000 ke pelanggan bernama jones.

Basis Data Terpusat
INSTRUKSI                                                                NILAI BASIS DATA
       START                                                          AR-Jones                     AR-Control
1. Baca Akun AR-SUB (jones)                                1500
2. Baca Akun AR-Control                                                                           10000
3. Tulis Akun AR-SUB(Jones) + $2000                  3500
4. Tulis Akun AR-Control + $2000                                                            12000
    END
Segera setelah pelaksanaan instruksi nomor 3, dan sebelum pelaksanaan intruksi nomor 4, nilai akun AR-Control tidak konsisten selama beberapa saat karena jumlah $2000. Setelah seluruh transaksi selesai, inkonsistensi baru teratasi. Dalam lingkungan DDP, inkonsistensi temporer ini dapat mengakibatkan korupsi data. Untuk mengilustrasikan potensi kerusakan, lihat contoh yang agak lebih rumit. Dengan menggunakan logika komputer yang sama dengan sebelumnya. Pertimbangkan pemrosesan dua transaksi berbeda dari dua unit TI: Transaksi 1 (T1) adalah penjualan sebesar $2000 pada akun ke pelanggan bernama jones dari unit TI di lokasi A: Transaksi 2 (T2) adalah penjualan seesar $1000 pada akun ke pelanggan bernama smith dari unit TI di situs B/ Logika berikut ini menunjukan kemungkinan tumpang tindih dari kedua tugas pemrosesan ini dan kemungkinan pengaruhnya terhadap kekinian data.
INSTRUKSI                                                                                      NILAI BASIS DATA
                                                                                                            Situs Pusat
TI        TI
UNIT  UNIT                                                                                      AR-        AR-      AR-
A         B                                                                                             Jones     Smith    Control
T1       T2       START
1                     Baca akun AR-SUB (Jones)                                       1500
            1         Baca akun AR-SUB (Smith)                                                     3000
2                     Baca akun AR-Control                                                                            10000
3                     Tulis akun AR- SUB (Jones) + $2000                        3500
            2         Baca akun AR-Control                                                                            10000
4                     Tulis akun AR-Control + $2000                                                              12000
            3         Tulis akun AR-SUB (Smith) + $1000                                       4000
            4         Tulis akun AR-Control + $1000                                                              11000
            END
Perhatikan bahwa TI Unit B menahan nilai data AR-Control sebesar $10000 ketika keadaanya tidak konsisten. Dengan menggunakan nilai ini untuk memproses transaksi, TI unit: B menghapus Transaksi T1, yang telah diproses oleh T1 unit A. Dengan Demikian, saldo AR- Control yang baru menunjukan kesalahan karena jumlahnya $11000, bukan $13000. Untuk mencapai kekinian data, akses simultan ke elemen data individual oleh beberapa unti TI harus dicegah, solusi terhadap masalah ini adalah dengan menerapkan penguncian basis data (database lockout), yang merupakan pengendalian peranti lunak (biasanya merupakan fungsi dari DBMS) yang mencegah beberapa akses simultan ke data.

Basis Data Terpartisi
Pendekatan basis data terpartisi membagi basis data pusat menjadi beberapa segmen atau partisi yang terdistribusi kepengguna utamanya. Keuntungan pendekatan ini adalah •penyimpanan cara di lokasi lokal akan meningkatkan pengendalian pengguna. 
•waktu respon pemrosesan transaksi menjadi lebih baik karena memungkinkan adanya akses lokal kedata dan mengurangi volume data yang harus dikirim antar unit TI.
• basis terpartisi bisa mengurangi potensi dampak bencana. Dengan menempatkan data dibeberapa lokasi, kehilangan pada 1 unit TI tidak akan menghentikan semua pemrosesan data di perusahaan.

Fenomena Jalan Buntu. Dalam lingkungan terdistribusi, beberapa situs bisa saling mengunci dari basis data, sehingga menghalangi pemrosesan transaksi.
Resolusi Jalan Buntu. Untuk mengatasi adanya jalan buntu, biasanya satu atau beberapa transkasi harus dihentikan untuk menyelesaikan pemrosesan transaksi lainnya. Transaksi yang dihentikan kemudian harus diulangi. Dalam melaksanakan kembali transaksi yang telah dihentikan, peranti lunak resolusi jalan buntu berusaha meminimalkan biaya total untuk mengatasi jalan buntu ini. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan ini adalah sebagai berikut:
1. Sumber daya yang saat ini diinvestasikan dalam transaksi
2. Tahap penyelesaian transaksi
3. Jumlah jalan buntu yang berkaitan dengan transaksi

Basis Data Tereplikasi
Basis data tereplikasi efektif pada perusahaan yang memiliki tingkat pembagian data yang tinggi namun tidak memiliki pengguna utama. Justifikasi utama untuk basis data tereplikasi adalah untuk mendukung permintaan yang hanya bisa di baca. Masalah dengan pendekatan ini adalah pemeliharan versi terbaru dari basis data disetiap lokasi. Karena setiap unit TI hanya memproses transaksinya, data umum yang direplikasi disetiap lokasi dipengaruhi oleh berbagai transaksi dan mencerminkan nilai yang berbeda-beda. Kebersamaan basis data adalah adanya data yang lengkap dan akurat di semua lokasi pengguna. Metode yang umum digunakan untuk pengendalian bersama adalah mengurutkan transaksi dengan penanda waktu. Metode ini mencakup pemberian label ke setiap transaksi dengan dua kriteria. Pertama peranti lunak khusus mengelompokan transaksi ke dalam kelas-kelas untuk mengidentifikasi konflik-konflik yang mungkin terjadi. Misalnya, transaksi(permintaan data) yang habya untuk dibaca tidak berkonflik dengan kelas-kelas lainnya dalam transaksi. Bagian kedua dari proses pengendalian adalah untuk memberikan oenanda waktu ke setiap transaksi. Setiap penanda waktu dibuat ubik dengan nomer ID lokasi. Metode ini memungkinkan transaksi yang saling terkait untuk diproses disetiap situs akan dilaksanakan secara berurutan.

Metode Distribusi Basis Data dan Akuntan
Keputusan untuk mendistribusikan basis data adalah sesuatu yang harus dimasukan dengan pertimbangan yang matang. Ada banyak isu dan pertukaran yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang perlu dijawab.
1. Apakah data perusahaan lebih baik dibuat terpusat atau terdistribusi?
2. Jika data terdistribusi yabg lebih diinginkan, apakah basis data lebihbaik dibuat tereplikasi atau terpartisi?
3. Jika tereplikasi, apakah basis data perlu direplikasi secara total atau parsial?
4. Jika basis data dipartisi, bagaimana segmen-segmen data sebaiknya dialokasikan antar lokasi?

Pilihan-pilihan yang ada dalam setiap pertanyaan ini akan berdampak pada kemampuan perusahaan untuk memelihara integritas data 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar