Sistem Ekonomi
Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang
diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun mengandalkan alam
dan tenaga kerja sesuai dengan keadaannya yang tradisional. Perekonomiannya pun
bersifat tradisional, teknik produksi dipelajari secara turun temurun. Caranya
produksi lebih mengandalkan alam dan tenaga kerja. Hasil produksinya pun
terbatas hanya untuk keluarga dan kelompok.
Ciri-ciri
sistem ekonomi tradisional:
- Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
- Hanya sedikit menggunakan modal
- Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
- Belum mengenal pembagian kerja
- Masih terikat dengan tradisi.
- Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Kebaikan sistem ekonomi tradisional:
- Setiap individu menjadi produsen.
- Pertukaran secara barter umumnya dilandasi oleh kejujuran dan usaha-usahanya tidak mencari laba.
- Pertukaran secara barter memungkinkan individu untuk menjalin kekurangan yang erat dengan individu yang lain.
Kelemahan sistem ekonomi tradisional:
- Sulitnya menetapkan ukuran atau satuan barang yang ditukarkan.
- Sulitnya mencari orang yang membutuhkan barang yang akan ditukarkan.
- Kadang-kadang masalah kepuasan sering diabaikan.
Negara
Yang Menganut Sistem Ekonomi Tradisonal:
Saat ini sudah tidak ada
lagi Negara yang menganut sistem ekonomi tradisional. Namun di beberapa daerah
terpencil, seperti suku badui dalam dan yang lainnya, sistem ini masih
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
SISTEM EKONOMI
LIBERAL
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi di mana kegiatan
produksi, konsumsi, dan distribusi dilakukan oleh pihak swasta. Pada sistem
ekonomi pasar, pemerintah hanya mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang
berhubungan dengan penyelenggaraan negara. Sistem ekonomi pasar sesuai dengan
ajaran yang dikemukakan oleh Adam Smith. Dalam bukunya Adam Smith menganjurkan
agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Masyarakat menentukan jenis
kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemakmuran. Jika setiap
individu makmur, maka negarapun akan makmur. Dalam ekonomi pasar pihak swasta
menguasai alat-alat produksi, akibatnya pemilikan tidak terbatas. Setiap
individu berusaha meningkatkan keterampilan dan kemampuannya untuk menguasai
sector ekonomi, sehingga timbullah persaingan untuk maju.
Pada sistem ekonomi para pemerintah bertugas membuat
peraturan dan mengawasi pelaksanaannya. Kegiatan ekonomi pemerintah hanya
berhubungan dengan penyelenggaraan negara saja. Sistem ekonomi pasar juga
disebut ekonomi pertukaran bebas (free exchange economy)
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar (liberal):
1.
Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
2.
Kegiatan ekonomi di semua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta)
3.
Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4.
Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
5.
Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
6.
Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan
ekonomi didorong oleh prinsip bola.
7.
Terjadinya persaingan bebas antara pengusaha.
Kebaikan sistem ekonomi pasar (liberal):
a.
Adanya persaingan mendorong masing-masing individu berusaha untuk maju dan
bertindak secara efisien.
b.
Masing-masing ornag bebas untuk memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan
bakatnya.
c.
Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
d.
Adanya persaingan bebas, produsen cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil
produksi.
e.
Kemungkinan pendapatan dapat ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan
keuntungan.
f.
Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan keuntungan
memungkinkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Kelemahan sistem ekonomi pasar (liberal):
a)
Persaingan menyebabkan yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah.
b)
Persaingan dapat menimbulkan monopoli.
c)
Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai di dalam sistem ekonomi pasar.
d)
Memungkinkan dapat menimbulkan sifat-sifat mementingkan diri sendiri.
e)
Terdorong hasrat untuk mendapatkan untuk besar sering kali produsen mengabaikan
syarat-syarat perubahan. dan Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak
menghiraukan lingkungan.
Negara
Yang Menganut Sistem Ekonomi Liberal:
Negara-negara yang menganut paham liberal di
benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay,
Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut
oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika,
Puerto Rico dan Suriname.
Negara-negara penganut paham liberal di Eropa
yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,
Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman,
Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia,
Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia
Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan
United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra,
Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San
Marino.
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
Sistem Ekonomi
Sosialis
Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang
seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh
pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama dengan sistem
ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
1. Karna adanya
revolusi industri
2. Karena
bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3. Munculnya
pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap
kehidupan manusia dan masyarakat
4. Adanya
tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di
eropa dan penggugah perlawanan kaum buruh terhadap kapitalisme, juga penulis
wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosial
Ciri-ciri sistem
ekonomi sosialis:
1. Lebih
mengutamakan kebersamaan
-
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan
individu-individu fiksi belaka.
-
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2. Peran
pemerintah sangat kuat
-
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan.
-
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara
3. Sifat manusia
ditentukan oleh pola produksi
-
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis)
-
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis)
Kelebihan sistem
ekonomi sosialis:
1. Pemerintah
lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
2. Pasar barang
dalam negeri berjalan lancar
3. Pemerintah
dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
4. Relatif mudah
melakukan distribusi pendapatan
5. Jarang terjadi
krisis ekonomi
Kelemahan sistem
ekonomi sosialis:
1. Mematikan
inisiatif individu untuk maju
2. Sering terjadi
monopoli yang merugikan masyarakat
3. Masyarakat tidak
memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis:
1. Korea Utara
2. Kuba
3. Vietnam
4. RRC (sudah
mulai mengendur)
SISTEM EKONOMI
CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana
pemerintah dan swasta (masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah
ekonomi.
Ciri-ciri
sistem ekonomi campuran:
1)
Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
2)
Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3)
Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
4)
Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan
ekonomi.
5)
Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
Kelebihan
sistem ekonomi campuran:
1)
Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan
masyarakat.
2)
Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung
menguntungkan semua pihak.
3)
Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
4)
Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat
perburuhan.
5)
Penetapan harga lebih terkendali.
6)
Hak perorangan secara nyata diakui.
Kelemahan
sistem ekonomi campuran:
1)
Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
2)
Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga
swasta kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
3)
Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih
tinggi daripada pegawai di swasta.
Negara yang menganut sistem ekonomi campuran:
Negara yang menganut sistem ekonomi
campuran adalah bekas negara non-blok. .
mayoritas berada di Asia dan Afrika.
seperti :
- Indonesia
- Mesir
- Malaysia
mayoritas berada di Asia dan Afrika.
seperti :
- Indonesia
- Mesir
- Malaysia
kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill seperti
BalasHapus- http://www.gunadarma.ac.id
- http:/studentsite.gunadarma.ac.id
- http://www.baak.gunadarma.ac.id
untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS , silahkan kunjungi link ini
http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5
Gunadarma University
www.gunadarma.ac.id